
Kemarin sore Rei menangis keras, ngga tanggung2 sampai 2 jam ia menangis dan kebetulan aku masih dalam perjalanan pulang. Resah gelisah berkecamuk di dalam hati, kenapa tiba2 ia rewel? tidak biasa2nya. Seketika pikiranku melayang dan teringat akan perkataan suamiku. "Kata Ibu, Rei kurus, mungkin asupannya kurang. harusnya seumurnya ia udah dikasih makan"
Auch.. terus terang, saat anakmu dibilang kurus, itulah pukulan terberat seorang ibu. what do u expect dr seorang ibu bekerja yg menghabiskan 12 jam di kantor dan hanya mengandalkan ASI perahan?
Sesampainya dirumah, Rei terlihat sedih, airmatanya masih mengalir dan sesekali segukan. Kudekap tubuhnya yg mungil dan berkata: 'Kenapa sayang? km sakit?'
Ia hanya menatap dan menghempaskan tubuhnya kedadaku. Tanpa ba bi bu, aku susui dia. Suamikupun berkata: 'mungkin dia haus, mungkin udah saatnya kita kasih makan'
Hmm.. aku hanya terdiam lalu aku berkata 'ok, nanti kita beli jeruk bayi ya..'
Semalaman itu pikiranku berkecamuk, apa iya aku akan kasih Rei makan. mungkin buat sebagian orang yg membaca blogku ini akan berkata: 'koq gitu aja dipikirin sih, it's just foods!'
Well.. sebenernya bukan itu. Aku banyak baca dr internet tentang pro dan kontra ASI. well, i'll say that aku termasuk yg PRO ASI. Tapi aku bukan org yg menjudge seorang anak yg minum sufor itu anak sapi. auch, that's hurt! mungkin kl kita mau membuat orang aware terhadap ASI, berilah penjelasan, bukan penilaian.
Kembali ke makanan. Dokter2 pro ASI bilang, Enzim pencernaan bayi baru keluar saat ia berusia 6bulan. jika kita kasih makanan padat atau setengah padat itu akan memicu lambungnya untuk bekerja keras dan bisa memicu kanker pankreas atau kanker usus. ya kl seperti itu teorinya, kenapa kita msh harus memaksa?
Rei tertidur dalam pelukanku dan pikiranku tetap melayang..
Well, at least aku akan menemui Dokter Laktasi spy aku bisa dapat penjelasan.
Ah Rei, Bunda merasa sendirian, andai km bisa bilang apa yg km pilih.. km mau pilih ASI atau MPASI?
tapi kl km bisa bicara skrg, unda takut km akan bilang: 'Nasi Goreng!'
*oh my...
bunda
Sesampainya dirumah, Rei terlihat sedih, airmatanya masih mengalir dan sesekali segukan. Kudekap tubuhnya yg mungil dan berkata: 'Kenapa sayang? km sakit?'
Ia hanya menatap dan menghempaskan tubuhnya kedadaku. Tanpa ba bi bu, aku susui dia. Suamikupun berkata: 'mungkin dia haus, mungkin udah saatnya kita kasih makan'
Hmm.. aku hanya terdiam lalu aku berkata 'ok, nanti kita beli jeruk bayi ya..'
Semalaman itu pikiranku berkecamuk, apa iya aku akan kasih Rei makan. mungkin buat sebagian orang yg membaca blogku ini akan berkata: 'koq gitu aja dipikirin sih, it's just foods!'
Well.. sebenernya bukan itu. Aku banyak baca dr internet tentang pro dan kontra ASI. well, i'll say that aku termasuk yg PRO ASI. Tapi aku bukan org yg menjudge seorang anak yg minum sufor itu anak sapi. auch, that's hurt! mungkin kl kita mau membuat orang aware terhadap ASI, berilah penjelasan, bukan penilaian.
Kembali ke makanan. Dokter2 pro ASI bilang, Enzim pencernaan bayi baru keluar saat ia berusia 6bulan. jika kita kasih makanan padat atau setengah padat itu akan memicu lambungnya untuk bekerja keras dan bisa memicu kanker pankreas atau kanker usus. ya kl seperti itu teorinya, kenapa kita msh harus memaksa?
Rei tertidur dalam pelukanku dan pikiranku tetap melayang..
Well, at least aku akan menemui Dokter Laktasi spy aku bisa dapat penjelasan.
Ah Rei, Bunda merasa sendirian, andai km bisa bilang apa yg km pilih.. km mau pilih ASI atau MPASI?
tapi kl km bisa bicara skrg, unda takut km akan bilang: 'Nasi Goreng!'
*oh my...
bunda
No comments:
Post a Comment